Feeds:
Posts
Comments

Killed by Chocolate

“Engaaa makaseeeh!”

Mungkin itu yang bakal saya ucapin kalo ketemu cokelat lagi pada hari valentine kemarin , 14 Februari 2009. Dimulai dari bangun pagi…

“Ma mau cokelaat”

“Beli sana, beliin mama juga ya”

Belilah saya sebungkus chocolate ball dan abis dimakan sendiri tanpa henti bak keripik.

Siangan dikit,keponakan saya yg 3 taun nyamperin saya yang lagi googling dan ngasih cokelat tutti frutti. “Makasih ya!”  Tumben nih anak,biasanya paling anti bagi2 cemilan. Cokelatnya ga enak,katanya. Pantesan =_=
Untuk nyenengin hati si anak kecil,(dan memang saat itu saya kelaparan) dimakanlah cokelat yang emang maniss baangeeet dan ada sensasi kecut2 warna ijo yang katanya sih tutti frutti. Keponakan saya ngakak sampe guling guling gara gara ngeliatin muka saya yang ngerut ngerut saking manis dan kecutnya itu cokelat sialan.Pengen rasanya si cokelat dijejelin ke mulut keponakan saya yang ga berenti ketawa.

Sorenya, pergilah saya ke sebuah tempat makan,dan belum kapok,saya mesen lagi ice chocolate dan berhubung risoles pesenan saya lagi kosong,jadilah pesen cake cokelat nan tebel dan keras,supermanis plus cokelat chips dan wafernya.
Ga sanggup ngabisin,akhirnya pulanglah saya dengan cake cokelat yang masih nyisa 1/4 nya,dan ternyata saya dikasih cokelat berbentuk bunga warna pink sebagai cindermata valentine dari si rumah makan.

Sepulangnya ke rumah,saya nemu bungkusan makanan di meja belajar. Saya berharap that is something sour. ternyata, Om yang baru pulang bawain oleh oleh berupa…
Ah! 2 batang cokelat lengkap dengan kacang2 alomndnya!
“Ko ga dimakan?”


Kapan kapan lagi deh +_+

Happy faklentine and i hope you all got the right dosage of chocolate today

nb: dan setelah saya selesai nulis postingan ini,mama saya ngasih kue cokelat bertabur ceres bikinan sendiri..

tukang bohong tau gimana caranya bikin orang tenang
tukang bohong tau siapa yang dia bohongin,jadi dia punya banyak jurus untuk macem-macem orang
tukang bohong kalo diminta tolong selalu mau pada awalnya
biar keliatan baik di mata korban
dan selalu lupa pernah dimintain tolong pada akhirnya
yang bikin kita nyesel
tau gitu gua selesein sendiri deh
ga pernah kehabisan akal untuk menuhin keinginanya dengan cara nipu orang
yang ternyata nyakitin orang pastinya
padahal dia tau itu nyakitin orang
tapi caranya haluss..banget
perlu waktu lama untuk si korban menyadari bahwa dia dibohongin
tapi santai..
yang penting ga nyakitin dirinya
yang penting dia dapat apa yang dia mau
walaupun ngerugiin orang
pertamanya dia selalu kelihatan baik di depan korban
baik,baik dan baik,sambil ia menguras apa yang diinginkan dari si korban tanpa disadari
lama lama mulai keliatan busuknya
dan semakin busuknya keliatan
dia mulai cari alasan baru lagi
untuk kemudian memutar balik keadaan
menyudutkan kita seolah kita yang salah
dan dia selalu punya cara untuk bikin si korban minta maaf untuk kesalahan yang sebenernya tidak pernah dia lakukan dan terus memberikan yang diinginkan si penipu tanpa korban sadari
begitu seterusnya sampai akhirnya apa yang si penipu inginkan bener bener tercapai
😦

R.I.P, Charles Cooper

OMG

Pas denger Charlie Cooper,salah satu dari dua personel telvon tel aviv meninggal pas tanggal 22 januari kemarin,kaget lah saya.
how come?
dead on his age?
phew!

kasian joshua,tinggal sendiri.

sebenernya saya sampe sekarang masih belom begitu tau penyebab meninggalnya.
tadi sempet bela-belain curi waktu buat googling pas jam pelajaran TIK.

ada yang bilang bunuh diri

wah curt cobain abis dong.

Josh Eustis mengklarisifikasi berita kematian Charlie di My Space page telefon tel aviv :

Hello, Everyone.

It breaks my heart to inform you all that Charlie Cooper, my better half in Telefon Tel Aviv, passed away on January 22nd.

We have been friends since high school, and began making records together a decade ago. We have been so fortunate to tour the world together, while at the same time having a massive amount of laughs at one another’s expense.

Aside from Charlie’s singular genius and musical gifts, I can tell you that he was a total sweetheart of a guy, and a loving friend and confidant to people everywhere. His musicianship was surpassed only by his greater gift to the world – his warmth, his generosity, his unquenchable humor, and his undying loyalty to those whom he loved. In the spirit of honorable mention, however, I should mention that he had a shoe collection that was marvelous, knowledge of hip-hop that was profound, and knowledge of wine that was subtle.

He is survived by a sister, a neice, a nephew, his mother, his stepfather, me, and more adoring friends than the Universe has dark matter. As such, his family and I ask for your discretion and consideration of our privacy during these extremely turbulent waters.

Yours in Music,

Joshua Eustiselefon tel aviv

Thank you for the beautiful music…you’ll be missed,Charles Cooper…

the late charles cooper

di suatu sore

After tiring school day , it’s time for spending the evening with cousins and camera..

pict1596

Damian and his bud

pict1f603

Play

pict1599

Where is it?

Where’s the ball?

pict15971

Good. Now we lose it.

You kicked it too hard!

Hey don’t blame it on me!

Ssh! just search it!

pict16051yup !

i got it !   i got it!

pict16411

but I’m too tired to continue the game

Zzzz…

December 19th

Rumah

Bangun pagi , ngerjain geografi yang dari kemarin ga berhenti diisi

eh hape bunyi

“Halooooh?”

“naon?”

“di mana kamuu?”

“di rumah”

“cepet ai kamu yang remed matematik udah mulai dari jam delapaan! semua udah mulai tinggal kamu”

“hah? oia? wah telat dong..”

jam bunyi

udah jam 9 lagi

belum mandi

belum selesai ngisi lks geografi

ah yaudah lah ya

Kelas

Bu..hehehehe map bu telat…

“teuing ah ibu mah udah mulai dari tadi. Jam delapaan jam delapan ti kamari ibu udah bilang,ntar aja ntar aja ah”(senyam-senyum kecut)

Ga ada yang ngasih tau sih..

“naha atuh?”

jam bunyi

eh jam 10 lagi

Depan Kelas

“kelas naon ieuuu?!!”

sepuluh deee

“berdiri berdiri berdiri heeeeh ngabala wae maraneeh!”

ia buu

“Yeuh tah pel , sapu , lap, piceunan runtah , sapukeun lanteei , caricing wae !”

“kolong meja kolong meja!!”

“eta korsi korsi heh! maneh bantuan atuh temenya!”

“sapuluh de sapuluh de tong aya nu kabur nya sok bersihan kelasna!”

“lap jendela atuh ,diem aja!!”

lagi ngerik meja bu..

“nya bantuan temenya!”

Hehe

yang lain sibuk sendiri

saya kabur membawa lks geografi yang belum selesai diisi

Kelas Lagi

“bu? remed mat bu..”

“nanti yah”

kapan bu..

nanti atuh ,sibuk!

Ruang Guru

pa? kapan ngumpulin pa..?

“tuh baca tuh kelas sepuluh”

……………………….

“itu juga baru ngumpulin,belum ditambah remed”

terus kalo kaya gini diremed ga pa?

(sambil nunjukin 5 buah gambar stilasi lumba-lumba)

………………………..

“ya iya laaaaah”

remednya apa pa?

“pilih ya: mau bikin ulang , ato beliin bapa

  • alat pancing
  • seperangkat alat solat
  • sepatu olahraga

“pilih salah satu,buat sekelas ya”

oke!

……………………………

kalo umpan ikannya doang boleh ga? kasih cacing aja di Styrofoam

Ruang Guru Lagi

Bu…? remed matematik bu..

“hah?oh ia bareng kelas tiga ya abis jumatan”(bibir asimetris nya mulai senyam senyum kecut lagi ,muka mesem mesem asem  nya kaya bilang ‘ lebokin tah kelas hiji ‘)

seneng ya liat kelas satu sekandang ama kelas tiga?

kelas sepuluhnya bdua doang bu?

“iya salah sendiri ,dari kemaren dikasih tau jam delapan ya jam delapan”

Kantin

…………………..

(crowd)

bu migoreng jumbo ga pake telor ama lemon tea buuu

“mi jumbo neng?”

Iyaa

Depan Alfamart

wah bodoh

saya udah berada di angkot kalapa ledeng yang mulai memutar roda saat tersadar saya belum ikut remedial matematik yang saya nantikan…

Judul bazaar yang dipake sekolah saya , Flight 173 , yang nyeritain tentang pesawat yang kecelakaan dan akhirnya terdampar di sebuah pulau dengan para penumpang yg masih survive dan akhirnya malah bikin konser,ternyata beneran terjadi pada th 1978 . Ghyahahaha baru tau sia. Padahal (mungkin) maksudnya pake no 173 itu gara2 no . sekolah , tapi ternyata emang beneran ada pesawat United Airlines, Inc., Flight 173 yang kecelakaan .

Investigation: United Airlines Flight 173

About 1815 Pacific standard time on December 28, 1978, United Airlines, Inc., Flight 173 crashed into a wooded, populated area of suburban Portland, Oregon, during an approach to the Portland International Airport. The aircraft had delayed southeast of the airport at a low altitude for about 1 hour while the flightcrew coped with a landing gear malfunction and prepared the passengers for a possible emergency landing. The plane crashed about 6 nmi southeast of the airport. The aircraft was destroyed; there was no fire. Of the 181 passengers and 8 crewmembers aboard, 8 passengers, the flight engineer, and a flight attendant were killed and 21 passengers and 2 crewmembers were injured seriously.

The National Transportation Safety Board determined that the probable cause of the accident was the failure of the captain to monitor properly the aircraft’s fuel state and to properly respond to the low fuel state and the crewmember’s advisories regarding fuel state. This resulted in fuel exhaustion to all engines. His inattention resulted from preoccupation with a landing gear malfunction and preparations for a possible landing emergency.

Contributing to the accident was the failure of the other two flight crewmembers either to fully comprehend the criticality of the fuel state or to successfully communicate their concern to the captain.

1. FACTUAL INFORMATION

1.1 History of the Flight

On December 28, 1978, United Airlines, Inc., Flight 173, a McDonnell-Douglas DC-8-61 (N8082U), was a scheduled flight from John F. Kennedy International Airport, New York, to Portland International Airport, Portland, Oregon, with an en route stop at Denver, Colorado.

Flight 173 departed from Denver about 1447 1/ with 189 persons on board, including 6 infants, and 8 crew members. The flight was cleared to Portland on an instrument flight rules (IFR) flight plan. The planned time en route was 2 hrs 26 min. The planned arrival time at Portland was 1713.

http://www.airdisaster.com/investigations/ua173.shtml

kebetulan kah? atau emang si kakak2 yang nentuin judul terinspirasi dari cerita ini? yah gtau lah 😀

Bangun pagi sekali untuk menunaikan yang wajib lima kali

Setelah itu tidur lagi lalu sulit untuk kembali

“Bangun ooooi!!”  kata mamaku mulai beraksi

Menarik selimutku berkali kali

Aku meggeliat tidak mau pergi

Terus berbaring dan berteriak ‘lima menit lagiii’

Mamaku pergi sambil mencaci

Sabtu pagi terulang lagi